Maandag 25 Maart 2013

Enaknya Ngentot Mahasiswi Yang Masih Perawan

Waktu itu saya masuk sebuah sekolah akademik diploma 1 tahun di Bandung, dan ternyata semua mahasiswi-mahasiswinya di sini lumayan cakep-cakep juga. Setelah 2 minggu lewat saya mulai akrab dengan semua mahasiswa-mahasiwa sekampus, dan terus terang di jurusan saya Manajemen Informatika, perempuannya hanya sedikit sekali, dan kampus ini juga baru berdiri jadi belum begitu terkenal, setelah tiga minggu belajar di kampus ini, ternyata ada mahasiswi baru yang cantik, putih dan bercahaya, pakaiannya juga biasa-biasa saja tetapi semua laki-laki di kelasku, melongok melihat dia. Yaa ampun, cantik benar nih.



Jam mata kuliah pertama selesai dan anak-anak laki-laki di kelasku banyak yang kenalan tapi terus terang hanya saya dan temanku berdua bisa dibilang cool, kami hanya keluar dan makan di kantin. Saya benar-benar belum punya nyali untuk dekat dengan wanita-wanita di kampus waktu itu. Dan dengan si mahasiswi baru itu pun kenalnya sangat lama sekali. Sebut saja nama panggilannya Ani. Saya yang baru memasuki dunia baru di perkuliahan, dan melihat cewek-cewek di kampus pun begitu menggebu-gebu nafsu birahiku. Tapi saya hanya punya pikiran dan perasaan sama si Ani ini, mungkin banyak cowok lainnya berpikiran dan berperasaan begitu juga, tapi saya tidak PD, dan saya itu bisa dibilang pendiam dan rata-rata menurut teman-teman, saya ini punya wajah lumayan ganteng. Yaa.. itu sih menurut teman-temanku.

Waktu perkuliahan pun terus berjalan, dan setelah 3 bulan lebih saya mulai akrab dengan Ani ini dan mulai sering ngobrol (sebelumnya hanya kenal senyum saja, ataupun hanya menanyakan tugas mata kuliah). Dan ternyata Dia ini lagi cuti kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta hukum terkenal di Bandung, tapi saya lupa waktu itu dia semester berapa, yang saya ingat waktu itu saya berumur 19 tahun dan dia berumur 22 tahun. Dan ternyata dia sudah punya pacar. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih resmi pacaran.

Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu. Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok. Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini anak seorang yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya bareng dan jalan sama saya saja. Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain. Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Ani, Dia pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek. Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya.

Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di kampus saja, dan Ani memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya untungnya rumah saya itu hanya ada saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya. Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di rumah itu. Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama lain.

Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah, Ani saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Ted panas yaah hawa di Bandung sekarang ini.
Iya nih! sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali.
Ted.. boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Ted, saya masih pake pakaian dalam kok, habis panass siihh..
Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku.
Aduuh gimana kamu ini, emang kamu nggak malu sama aku? bantahku.

Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian dalam sih pakaian dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya. Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas-panasnya.
Ayo sekarang kamu mau curhat lagi? kataku.
Nggak sih Ted, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus.
Ya udah.. abis gimana lagi, katanya.

Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam dan semakin panas saja suhu tubuhku. Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka. Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat, Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhs Ted, bagus Ted, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi.

Apa kamu sering melakukan ini sama pacar kamu? kataku.
Iya Ted, tapi nggak sering.. aaksshh.. kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya secara perlahan.

Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka CD-nya, yes.. dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex. Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku, Aaakshh.. hsstt oks! dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang dan dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau? Beberapa menit kemudian.. Ted, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and pendek enggak, tapi bener Ted, saya sangat suka kamu punya barang, katanya sambil berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.

Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo.. sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan, mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara.

An, kamu masih perawan nggak?
Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, katanya. Ternyata dugaanku benar.
Tapi sama pacar kamu itu?
Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja, kata Ani.
Tapi Ted, gimana kalau kita ini sekarang.. dia tidak melanjutkan pembicaraannya.

Okh.. ookh.. okh.. sstt.. dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan bantuan tangannya. Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh.. ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia.
Ted, ternyata pedih juga, aahh! katanya.
Tapi teruskan saja Ted...
Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh nikmatnya, kataku. Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang kemaluanku masuk, dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku.

Ssstt.. sstt.. desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang onani, tidak selama ini. Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh.. sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Ani ini kedengaran. Terus Ted, aduhh Ted kok enak sih.. aakss ssttss.. katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar nih! kataku. Uuhhss sstt jangan dulu dong Ted.. bentar lagi aja, katanya. Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh Ted boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah payudaranya. Dan.. Creett.. cret.. cret.. crret dan air maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya. Selesailah main-main sama Ani, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua.

Kami berdua terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo tape-ku pun sudah lama habis. Bangun-bangun sudah hampir jam 19.00, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami nonton apa. Sesudah selesai nonton Ani tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya. Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang tuanya, sama seperti saya. Dia tinggal bersama bibinya, dan memang tidak ada perhatian bibinya kepada Ani. Dan kami berdua pulang ke rumah saya dengan membawa makanan ringan, minuman (beer dan Fanta). Sesampainya di rumahku, kami berdua mengobrol lagi sambil menonton TV, dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua.

sejak saat itulah kami resmi berpacaran, dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan nikmat seperti yang telah kami lakukan sebelumnya.
Demikianlah.

NGENTOT PERTAMA DENGAN PACAR

Pagi itu aku tidak ada kuliah sehingga hari ini aku punya acara bebas dari pagi sampai malam. Jam 7 pagi aku udah mulai mandi pagi, sambil mikirin rencana hari ini. Sehabis ganti baju dan sarapan, aku ninggalin tempat kos-ku dan bawa motorku ke rumah pacarku, Yati.
Sekitar jam 8 pagi aku udah nyampe di rumahnya, kebetulan hari ini dia juga lagi libur. Kutunggu agak lama setelah memencet bel rumahnya, Yati membukakan pintu depan rumahnya, “lho kok sepi, pada kemana ? tanyaku sambil masuk ke rumahnya, “oh Mama lagi ke Pasar Baru, si adik sudah berangkat pagi ke sekolah, ada PR” katanya.
“Duduk dulu ya, aku mau pake baju dulu nih, soalnya habis mandi buru-buru ada bel bunyi dan aku yakin pasti kamu yang datang, jadinya cuman sempet pake handuk sama kaos aja”.
“Pasti belum pake baju dalam ya ? tebakku sambil senyum. “Ih dasar cowok, pikirannya yang ngeres-ngeres aja, ” tapi suka kan …hi hi hi.
Sambil berjalan ke kamarnya, aku lihat pinggul dan pantat pacarku ini benar-benar aduhai, betisnya putih apalagi pahanya pasti lebih ok dan yang paling memabukkan adalah buah dadanya yang ranum dan montok, kaos ketatnya membungkus payudara indah tanpa bh itu dengan sempurna, memperlhatkan lekukan dada wanita yang sempurna.
Kebayang waktu kenalan dulu, wih tangannya putih sekali dan mulusnya ampun, banyak cowok yang suka sama dia, tapi namanya cinta nggak bisa diboongin.
“Sorry ya agak lama, nih kopi kesukaanmu mas “, aku agak kaget juga.
“Eh, makasih ya?!” kataku sambil kaget dan agak konak lihat pakaiannya, Yati cuma make celana pendek tipis batik yogya dan kaos tipis ketat coklat muda tanpa lengan dengan belahan kaos rendah yang memperlihatkan belahan dadanya yang putih dan montok.
“Aku minum ya, wah masih panas sekali’ kataku sambil megangin mulutku yang kepanasan, Yati ketawa ” makanya kira-kira ya kalau mau minum tiup dulu donk, mas”. “Wah lihat nih, lidahku sampai merah gini, mesti diobatin nih kalau nggak bisa dioperasi”, kataku.
“Aduh kacian, sini ibu guru lihat dulu” kata Yati sambil duduk disampingku dan memegang mulutku, aku diam dan memperlihatan lidahku yang kepanasan, sementara kuhirup wangi tubuhnya yang habis mandi, hmm.
Kudekatkan dudukku pada tubuh Yati, sambil tangannya melihat-lihat lidahku, tanganku memeluk pinggulnya dari samping sambil kulirik belahan dadanya yang putih, montok menantang dan menggairahkan itu.
Sambil kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuh dan payudaranya yang montok membuat kontolku bangkit dan mulai membesar dengan cepat, hingga menyesakkan celana yang kupakai, “idih, kok sampai merah gini” kata Yati, tiba-tiba mulutku dilumat olehnya dan tanpa menunggu lagi sambil tetap kupeluk tubuhnya akaupun gantian memgulum, melumat dan mencium bibir seksinya dengan penuh gairah, satu hal yang kusuka dari pacarku, meskipun dia orangnya pendiam kalau urusan lumat melumat dia jadi sangat ahli sekali, dan lumatan bibir seksinya sungguh sangat menggairahkan.
Tiba-tiba Yati mengangkat pantatnya dan duduk diatas pangkuanku, bongkahan pantatnya terasa sangat hangat kenyal dan menekan kontolku yang sudah mengeras, “Ih adikku sudah berdiri, katanya sambil menggoyangkan pantatnya diatas kontolku”.
Kulihat matanya sudah mulai nanar dan sedikit berair, pandangannya mulai agak sayu, kemudian aku mulai beralih menciumi leher putihnya dan sedikit jilatan dibelakang telinga,kelihatannya salah satu titik rangsangnya ini sangat menggairahkan nafsu seks-nya, lebih kebawah lagi, kuraba dari luar bongkahan payudaranya sudah sangat mengeras dan lebih membesar dari biasanya, pelan kuangkat kaosnya dan sepasang penutup BH-nya, payudara yang putih dan montok itupun menyembul dari dalam BH hitam yang dipakainya, sangat kontras sekali dengan dadanya yang sangat putih dan montok itu.
Kuciumi dengan rakus payudara montok itu dan kujilati dengan lidahku, sampai akhirnya ke titik pusat dadanya, putting susunya yang sudah tegak seperti penghapus pensil di ujung, kujilati putting susunya dan ternyata titik inipun sangat mempengaruhi gairahnya, terlihat kedua tangannya dilepas dari pelukannya dan tangannya memegang dan menarik rambut panjangnya kebelakang sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan.
Tiba-tiba tubuhnya menggelinjang kuat sekali dan memeluktubuhku erat sekali sambil digoyang-goyangkan pantatnya diatas ****** tegakku dan akupun terasa dikeliilingi daging nikmat, dari sepasang dadanya yang montok dan ranum serta dibawah bongkahan pantatnya yang nggak kalah montok dan padat.
Sejenak dia terdiam sambil tetap memelukku dan dia menggelendot manja diatas pangkuanku,
“Mas, kita kemarku yuk, takut di ruang tamu ada yang masuk, lagian disana kan lebih leluasa,
tapi aku minta digendong ya ..? pintanya manja.
Sambil tangannya memelukku, akupun menggendong tubuhnya yang ramping dan montok itu ke kamarnya yang lumayan jauh dari ruang tamu. Setelah menaruh Yati diatas kasur, kuhampiri tape disamping tempat tidurnya dan kusetel lagu Forever In Love-nya Kenny G yang sampai saat ini menjadi lagu kenangan kami berdua.
Dalam ketegangan kontolku dan nafsu yang sudah naik, kuhampiri Yati, Kucium lembut bibirnya dan seluruh wajahnya mulai dari keningnya, jidat, matanya yang terpejam, hidung dan akhirnya kukecup dan akhirnya kulumat bibir seksinya, tanganku tak tinggal diam mulai dari kaos dan BHnya kubuka perlahan dan celana dalam hitam kecilnya yang menutupi lembah dan jembut halusnya, sambil terpejam Tangan Yati meraih kancing dan resluting celanaku dan didapatinya kontolku yang sudah tegak berdiri, kubantu melepas baju yang kukenakan sehingga kita berdua telanjang bulat dan hanya celana dalam Yati yang masih dipakainya.
Tiba-tiba tubuhku didorongnya, “berdiri dulu sayang, katanya, akupun turun dari tempat tidur dan Yati pun duduk ditepi tempat tidur dan sambil membelai kontolku yang sudah sangat tegang.
“Aku belum pernah lihat titit lelaki dewasa, tetapi punyamu besar sekali mas, sampai-sampai tanganku rasanya mantap sekali memegangnya, boleh aku belai sayang?”.
“Tentu, belai ciumi dan manjakan ****** besar ini sayang.”, kataku.
Kontolku sebenarnya nggak terlalu besar ya kira-kira pernah kuukur pakai penggaris panjangnya 15 cm dan bonggolnya sebesar pepsodent ukuran jumbo, yah perfectable size-lah menurut ukuran pacarku.
Sejak pertama kali mengenal oral sex hingga hari ini, Yati menunjukkan antusias yang sangat tinggi dengan kontolku, matanya sempat terbelalak saat pertama melihat dan memegang kontolku yang sudah ereksi. Apalagi saat pertama kali melakukan “karaoke”, istilahku jika ingin di-oral-sex sama pacarku, cara memperlakukan kontolku benar-benar istimewa, saat kutanya emangnya sudah pernah karaoke ya, pacarku marah besar, bagaimana mungkin jawabnya, ciuman bibir aja baru dengan kamu , dan akupun teringat first kiss buatku dan buat dia benarbenar berkesan, habis sama-sama baru sekali itu sih.
Sambil duduk dipingggir kasur kubuka pahaku sehingga kontolku yang sudah ereksi terlihat menantang seperti tugu monas, Yati jongkok dibawah sambil membelai perlahan kontolku, jari jemarinya menari-nari sepanjang kontolku mengikuti urat-uratnya yang menonjol sambil sesekali meremas dengan gemas, kulihat payudara Yati sangat menantang dan sesekali kuremas juga susunya.
Dari pangkal kontolku, dekat anus, tiba-tiba Yati menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat bonggol kontolku, jilatan itu kemudian berpindah keatas mengikuti batang kontolku, hingga akhirnya kepala kontolku dijilat dan disedot perlahan-lahan. Kurasakan aliran darah mengalir keras disepanjang urat kontolku, dan ketegangannya mungkin sudah mencapai 100%, kepalanya membesar seperti helm tentara, warnanya kemerah-merahan dan berdenyut-denyut nikmat sekali.
Sampai akhirnya batang kontolku mulai dilumat dan dimasukkan ke dalam mulutnya, perlahanlahan hingga kurasakan menyentuh ujung tenggorokannya, sementara masih tersisa sekitar 5 cm. “Masukkan semuanya dong, pintaku, “Gimana mau masuk lagi, kontolmu terlalu panjang buat mulutku, katanya sambil melepaskan kulumannya.
Akhirnya keluar masuk kontolku dimulutnya, wah rasanya nikmat sekali, mungkin seperti ini rasanya bersenggama, pikirku, kami memang selama ini belum pernah melakukan persetubuhan hingga memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, yah hanya sekedar berbugil sambil menjilat dan mengulum alat kelamin dan orgasme tanpa melakukan senggama.
Suasana pagi yang sejuk, karena jendela kamar yang terbuka ditambah alunan instrumen Kenny.G membuat kami sama-sama terbuai dan lupa dengan segala sesuatunya. Sambil kujamah payudaranya, Yati kutarik dan kurebahkan di atas tempat tidur, wajahnya benarbenar merangsang, matanya berbinar, bibirnya memerah dan payudara sangat kencang dan memadat dengan putting susu yang mengeras. Seperti diawal aku mulai menciumi wajah dan bibirnya kemudian aku turun kebawah, kuciumi dan kujilati mulai dari jari-jemarinya yang putih mulus hingga ke betis indahnya, sambil kubelai dan kusentuh paha mulusnya, tanpa terasa aku menyentuh CD hitamnya dan perlahan kuturunkan dan kulepaskan, Yati diam dan hanya mendesah-desah menahan kenikmatan itu.
Sampai di pahanya kubelai dan kuciumi paha mulusnya seinchi demi seinchi kelihatan sekali dia begitu terangsang, sebelum sampai ke pangkal pahanya, aku naik dan mulai menjilati dadanya. Payudara yang putih dan mulus itu kuremas sambil mulai kujilati melingkar hingga sampai ke putingnya kujilati dan kusedot penuh nafsu, Kulihat pinggul dan pantat Yati bergerak dan menggelinjang tak karuan menahan kenikmatan jilatan, sedotan dan remasanku.
Kujilati kebawah lagi dan sampai ke perut Yati yang sangat mulus dan akhirnya hingga ke bukit indah yang ditumbuhi rumput hitam yang halus dan sangat kontras dengan kemulusan tubuhnya. Kusibakkan bulu-bulu halus yang menutupi vagina pacarku, terlihat bibir vaginanya masih tertutup rapat,namun terlihat disitu ada cairan disekelilingnya, ternyata dia sudah mulai basah.
Kubuka sedikit dan terlihat kelentitnya berwarna merah jambu, kecil, menonjol dan kelihatan membasah, kuraba perlahan, Yati melenguh keras dan menggoyangkan dan mengangkat pantatnya, Kuraba perlahan dengan jari telunjukku dan akhirnya mulai kujilati dengan ujung lidahku, kembali terdengar erangan dan lenguhannya merasakan nikmat yang luar biasa.
“Mas, tolong aku sayang, masukkan ****** besarmu ke vaginaku, aku sudah tak tahan lagi menahan kenikmatan ini, pintanya sambil setengah menangis. ” jangan sayang, kita belum boleh melakukan ini, toh nanti kita juga akan menikah, kataku masih sadar, meskipun aku jiga sudah tidak kuat lagi menahan nafsuku.
“Biarlah mas, aku rela mmberikan perawanku untukmu sayang, aku sangat mencintaimu dan aku takut kehilangan dirimu, kata Yati, sambil mulai menarik kontolku ke arah vaginanya yang membasah.
Kontolku yang sudah agak menurun, mulai bangkit lagi begitu menyentuh bibir vagina Yati, sangat tegang dan begitu membesar. Dengan masih deg degan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang kontolku ke dalam vaginanya, saat kucoba menyelipkan kepala kontolku ke mulut vaginanya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Yati sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit, “aaah” ,namun akhirnya kepala kontolku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangat vaginya, perlahan kumasukkan seinchi demi seinchi, pada centimeter ke 3 menuju ke 4, Yati tiba-tiba berteriak dan menjerit, ” aduh mas sakit sekali, katanya, seperti ada yang menusuk dan nyerinya sampai ke perut”, katanya.
“Aku cabut aja ya ?”
” Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini, aku yang sudah merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang kontolku.
Kulihat Yati meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya kontolku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yang belum pernah kurasakan, kontolku serasa digigit bibir yang kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali. Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini, ” mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan kontolmu mas, rasanya nikmat sekali.
Perlahan aku mulai mengayun batang kontolku keluar masuk ke vagina Yati, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta kontolku untuk dimasukkan dalam-dalam ke vaginanya.
Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tidak begitu merasakan sakit di vaginanya, dan kupercepat ayuhan kontolku di vaginanya. Yati berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan payudara besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan kontolku seluruhnya di dalam vaginanya.
” Oh, mmmas aku keluar…. Ahhhhhhhhhhhhh ….ahhhhhhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhhh, Aku merasakan nikmat yang amat sangat, kontolku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di kontolku, dan aku yakin kontolku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam vagina Yati, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.
Kubuka sedikit jepitan kaki Yati dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Yati, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari vagina Yati, kontolku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh kontolku keluar masuk dari vagina Yati, nikmat sekali rasanya.
Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan kontolku di vagina Yati, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang akan meledak dari dalam kontolku dan akhirnya …. Crooot …croooot ….crooot …crooot. Kontolku yang sudah kucabut dari dalam vagina Yati, kudaratkan di atas perut mulusnya dan semburan air kejantananku muncrat sampai ke rambut, pipi,sebagian mulutnya, payudara dan diatas perut Yati, kuurut-urut batang kontolku dan tetesan air maniku berjatuhan di atas jembut halus kekasihku.
Aku merebahkan diri disamping tubuh mulus Yati, kupeluk dia sambil kubelai rambutnya, Yati terpejam, diam dan tiba-tiba dari ujung kedua belah matanya yang terpejam menetes air mata. Kuseka air matanya dan kupeluk dia erat-erat, dan dia memelukku juga, ” Mas, hari ini aku sudah persembahkan kesucianku untukmu, sesuatu yang berharga yang kumiliki telah kuberikan padamu, aku nggak mau kehilangan dirimu dan tak akan kulupakan seumur hidupku peristiwa indah hari ini … Aku sangat mencintaimu mas”.
Yati bangun dari rebahannya, mengambil saputangan dan membersihkan bercak dari sela-sela vaginya yang telah bercampur dengan cairan kenikmatannya, saputangan biru itu berbercak merah, memenuhi hampir setengah lembar saputangan biru itu.
“Saputangan ini akan kusimpan selamanya, sebagai tanda buat cinta kita, mas” Aku terdiam, kemudian kubelai rambut indahnya, kukecup keningnya dan kukatakan, ” Hari ini 14 November 1994, aku telah kau berikan sesuatu yang berharga darimu, keperawananmu membuktikan cinta sucimu, aku juga sangat mencintaimu, kuambil keperawananmu dengan keperjakaanku, dan tak kan kulupakan hari ini selama hidupku”.
Dalam keadaan sama-sama bugil, kupeluk tubuh Yati, kehangatan tubuhnya mengalir ke setiap pori-pori dan diapun meraskan hal yang sama, ” tahun depan aku sudah lulus, selanjutnya aku akan melamarmu dan kita akan menikmati cinta kita selamanya, aku mencintaimu Yati”. ” Mas, aku bangga memilikimu, lelaki sepertimu yang memang aku idamkan selama ini”.
Keringat yang mengalir di badanku diseka Yati dengan handuk dan dia membersihkan kontolku dengan handuk basah, akupun jadi terangsang lagi,
” Ih, si Adik kok bangun lagi, kamu benar-benar perkasa mas”, aku tersenyum, sebenarnya aku masih ingin melakukan sekali lagi tapi jam sudah menunjukkan jam 11.30, aku takut kalau tibatiba mamanya pulang.
Kugandeng tangan Yati dan membawanya ke kamar mandi dan dibawah guyuran shower kamar mandinya kita mandi bersama, saling menyabuni dan bercanda bersama, Kontolku menjadi tegang saat mandi dan Yati sempat memasturbasi kontolku yang sudah tegang dengan busa sabun, tangannya yang halus sangat lincah mengocok batang kontolku, sekitar lima menitan air maniku sempat keluar lagi dan muncrat sampai ke atas seperti air mancur, Yati tertawa puas, menciumiku dan melanjutkan mandi sampai selesai.
Selesai mengeringkan badan, rambutku dikeringkan Yati dengan hairdryernya, kupakai bajuku dan kitapun kembali ngobrol di ruang tamunya, ngopi, ngobrol dan bercanda sambil bermesraan menikmati hari indah itu.
TAMAT

Elvina, Perawan SMP Imut 12 Tahun




Elvina, Perawan SMP Imut 12 Tahun


Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.

Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya ( Gunawan ).Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).

Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah, “ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !

Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTPberserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !. Ingin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,…. Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !



Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina lalu berkata “ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini ! Lalu saya mengatakan kepada Elvina: “ Elvina, saya melakukan ini karena Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata “ Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata “Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat ! “Sakit kak “ kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina. “ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya. “Kulum !” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.

Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga, “ Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya !

Elvina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt !!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus ! Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina , “ Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk.Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama !

Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan !


TAMAT

NGENTOT DENGAN TIGA ANAK SMA

Kenalin, namaku Ramon, gue masih pelajar SMA.
Hari itu sangat mendung, aku mulai memasuki gerbang sekolah, untuk belajar dengan baik seperti yang diharapkan orang tua saya saat berpamitan.
Di gerbang saya bertemu dengan Vani, teman sekelasku, akupun berjalan bersama Vani menuju kelas. Kumulai sedikit basa-basi kepadanya.

"Cantik banget sih, Vani..."
"Eh, aku belum mandi aja dibilang cantik, gimana kalo aku udah make over ya??"
"Belum mandi??? Jorok banget sih..." Ejekku
"Kayak kamu bersih banget, biasanya kamu kan bau, apalagi kalo abis pelajaran olahraga, mana sering deket-deket ce lagi pas abis olahraga" Balasnya
"Sialan nih..." Pikirku,
"Ya iyalah... Namanya juga co, pasti bau dong abis olahraga..."
"Ah... Si Ucup aja ga bau kalo abis olahraga..."
"Enak aja, mau kamu sama dia? Cakepan juga aku"
"Iya juga ya... Cakepan kamu, hehehe"
"Iyalah... Ramon kok, mana ada tandingannya... Hehehe..."
"Haha... Kamu narsis banget sih jadi co..." Katanya sambil mencubit
"Ih... Geli deh... Kamu juga lucu deh..."

Akhirnya kami berdua tiba di kelas, kamipun belajar di kelas sampai pulang, saat jam belajar, entah kenapa Vani minta untuk duduk sebangku denganku, tentu saja aku tidak menolaknya, maklum, Vani itu salah satu ce paling cantik di sekolahku, saat aku duduk sebangku dengan Vani, banyak teman-teman yang membicarakan kami berdua, maklum, di sekolah aku termasuk co yang biasa-biasa aja. Kalo deket sama Vani bisa jadi gosip baru nih.

Bel tanda pelajaran berakhir pun berbunyi. Aku lalu berjalan keluar bersama Vani.

"Van, kamu pulang sama siapa?" tanyaku
"Gak tau, biasanya sih aku naik angkot, kamu mau anterin aku?"
"Boleh, rumah kamu kan gak terlalu jauh, asalkan..."
"Asalkan apa? Masa nganterin gitu aja pake syarat sih?" Protes Vani
"...asalkan kamu mau cium aku..." Aku mulai nekat, karena memang di sekolah aku terkenal nekat.
"Ih... Ada-ada aja, masa pake cium-cium segala sih??"
"Ya udah, berhubung kamu cakep, aku mau cium kamu, tapi cari tempat yang sepi dong..."
"Oke... Kita ke toilet belakang sekolah"
"Tapi jangan apa-apain aku lagi yah..."
"Iya deh... Jangan takut kalo sama aku..."

Tibalah kami ke toilet belakang sekolah, di situ Vani seperti merasa ketakutan, mungkin karena takut diapa-apain, tapi aku ga peduli.

"Nah... Sekarang merem dong, biar aku cium..." Katanya
"Iya... Iya... Tapi kamu merem juga dong..." Suruhku
"Ya udah..."

Vani memejamkan matanya, bibir kami makin berdekatan, setelah cukup dekat, aku membuka mataku dan mulai mencium Vani dengan sangat bernafsu, sambil memeluk tubuhnya aku mencumbui Vani dengan sangat bernafsu.

"Mmmmmmmhhhhhhh........" erang Vani, tetapi aku tidak perduli, aku masih saja mencumbuinya. Tetapi Vani masih bisa lepas dari dekapanku.

"Katanya cuma cium, masa kayak gitu??" Katanya sambil sedikit tertawa
"Tapi suka kan?" Bilang aja... Ya kan? Ya kan? Hehe..." Kataku sambil tertawa dan meledek Vani
"Iya sih..."

Aku mulai mencumbuinya lagi, kali ini aku lebih berani, tanganku mulai meraba pantatnya, meremasnya dengan keras. Vani sepertinya mulai meresponnya. Vani melepas lagi cumbuanku.

"Pelan dikit say... Jangan buru-buru gitu, sekarang diem aja ya, duduk aja di kloset tuh..." Suruhnya, dari sini aku mulai ngerti kalau Vani itu seorang "PROFESIONAL", hehehe...
"Iya say, cepetan dong say, bukain, kasih servis sekalian" Suruhku padanya, berhubung udah nafsuan banget nih...

Vani mulai membukakan celanaku, aku juga membuka baju seragamku sendiri, hingga aku telanjang bulat sementara Vani masih berpakaian lengkap, Vani mulai mengocok penisku, setelah itu Vani mulai menjilat-jilat penisku, dan menghisap-hisap penisku, mendapat perlakuan seperti itu aku sangat menikmatinya, udah gak lama dapet kayak gini, dahsyat bro!!!
Tiba-tiba ada yang masuk ke dalam toilet tempat kami beraksi.

"Waaaahhhhh.... Ada yang mantap nih..." Kata orang yang masuk itu
"Iya tuh, bagus juga.... Gede loh" Kata orang kedua yang masuk. Orang pertama adalah Chintya, teman sekelasku juga dan yang kedua Icha, kakak kelasku yang merupakan sepupu Chintya. Mereka berdua terkenal sebagai ce yang hot di sekolah.
"Boleh ikut ga nih? Tanya Icha pada Vani
"Boleh aja kok..." jawab Vani

Aku merasa sangat terkejut dengan mereka, mereka masuk tiba-tiba dan seperti mau ikut dengan aksi kami. Kalo mereka mau ikut, Rejeki jangan ditolak ah...

"Tapi jangan di sini dong tempatnya, masa sempit gini sih?" kata Chintya
"Mending kita ke rumahku aja, kebetulan lagi kosong tuh" tambah Icha
"Ya udah, tapi cepetan dong, nanggung nih... Belum dikeluarin..."
"udah santai aja, nanti kita keluarin bertiga, santai aja" jawab Icha

Akupun langsung mengenakan seragamku kembali, lalu kami berjalan menuju parkiran, aku naik sepeda motor bersama Vani, Icha dan Chintya naik mobil mereka, di perjalanan, Vani menggesek-gesekkan dadanya di punggungku, kayaknya ga sabar juga nih si Vani.

Akhirnya tiba jugalah kami di rumah Icha, Icha dan Chintya sudah sampai duluan di sana, mereka menunggu kami, akhirnya kami masuk ke dalam rumah, Icha mengunci pintu rumahnya. Aku duduk di sofa, dan mereka mulai mengelilingi oleh mereka bertiga, Icha mulai melingkarkan tangannya di leherku sambil berdiri, dan langsung menciumiku, sementara Chintya dan Vani duduk di sebelah kiri dan kananku. Mereka mulai mengelus-elus dada dan selangkanganku, sesuatu mulai mengeras di selangkanganku.

Lalu aku memeluk Icha, mendekapnya dengan sangat keras, saat itu aku tidak tahu siapa memegang bagian tubuhku yang mana, saat itu aku merasakan ada yang membukakan celanaku, lalu menariknya dengan sedikit kesulitan untuk membukanya, tinggallah baju seragamku dengan celana pendek ketatku, tanpa ada apa-apa lagi di dalamnya, aku melepaskan ciumanku dengan Icha, lalu kulepas baju seragamku, kini aku telanjang tanpa menggunakan pakaian apapun, lalu aku mencium Vani, sambil Vani mengocok-ngocok penisku, Chintya mulai menjilati dadaku, menghisap putingku, terasa sangat geli. Icha membuka bajunya, lalu melemparkannya kepada aku dan Vani yang sedang bercumbu. Kulemparkan kembali kepadanya.

Terlihat kulit pada dada Icha yang sangat putih mulus, seperti punya mantanku dulu, Sarah.

Aku mulai meraba-raba dada Icha, menyelusup dari luar BHnya, lalu Icha membukakan BHnya, semakin terlihat jelas kalau Icha luar biasa cantiknya, lalu Icha membuka roknya ke bawah, juga CDnya, aku sangat suka melihatnya, lalu aku lepaskan cumbuanku pada Vani, aku berdiri dan langsung mencumbu Icha lagi, tanganku meremas-remas memeknya, lalu aku mendorongnya ke sofa, Icha malah berdiri, menarik tanganku, mengajak aku menuju kamarnya, ada sebuah ranjang yang besar, aku langsung ditolaknya hingga berbaring di ranjang, kulihat Vani dan Chintya menyusul kami ke sini.

Icha mulai mengocok-ngocok kontolku, tak lama ia mengocok, lalu Icha menghisapnya dengan penuh semangat, aku sampai melayang dibuatnya. Lalu kulihat Chintya dan Vani mulai membuka seluruh pakaian mereka, hingga telanjang bulat, body mereka bagus semua, aku ga bosan-bosan ngeliatin mereka, Chintya lalu memasang posisi meletakkan memeknya ke wajahku, aku langsung menjilatinya. Vani juga mengocok memeknya sendiri, aku sangat suka melihat pemandangan seperti ini. Mereka semua meraung-raung, mendesah, dan berteriak kenikmatan.

Icha yang sepertinya sudah mulai bosan menghisapi kontolku mulai bangkit dan berusaha menduduki kontolku dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah basah terangsang. Kontolku merasakan betapa nikmatnya memek Icha, aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat, Icha pun meresponnya dengan baik, Icha juga membalas gerakan pinggulku dengan sangat liar, melihat itu, Vani menghampiri Icha dan langsung mencium Icha dengan sangat liar, wow! Ini semua sangat hebat, sangat luar biasa rasanya 3 anak SMA ngentot dengan liar begini!

"ngentot, enak banget nih... Akkkhhhhh........" Desah Icha yang bergoyang liar di atas tubuhku, tak lama kemudian, Icha ambruk ke tubuhku, Icha mengalami orgasme. Icha lalu bangkit dan pindah ke samping kami bertiga, Icha terlihat lemas dan ia tertidur.

Vani meraih kontolku dan menghisapnya, sementara Chintya masih bertahan dengan hisapanku di memeknya, aku masih dalam posisi berbaring di ranjang.
"Vaniii... Aku mau ngerasain kontol si Ramon... Pengen banget nih... Akkkkhhhh...."
"Ya udah, sini dong"
"Entar, kamu nungging aja, Chin, biar doggie" suruhku
Chintya lalu menungging, aku sempat meremas-remas pantat dan memeknya, lalu aku mencoba memasukkan kontolku ke dalam memeknya.
"Aaakkkkhhh.... Aaaahhhh...." Itulah yang keluar dari mulutnya saat kontolku masuk seluruhnya ke dalam memek Chintya
"Aaahhh... Enak banget memek kamu, Chin, aku suka banget... Oooohhh...."
"Kencengin, Mon, Kerasin... Kontolmu enak banget, kenceng beibh.... Ooooooooohhhhhhh.........."

Setelah 7 menit bertahan dalam posisi ini, kurasakan seperti ada yang mau keluar dari dalam penisku, akhirnya aku ngecrot di dalam memeknya sambil mengangkat tubuh Chintya dan mencium bibirnya dari samping.

"Oooohhh.... Enak banget beibh... Aku keluar juga nih... Oooohhh.... Aaaahhhh...."

Tubuh kami berdua pun ambruk, dan kontolku masih berada di dalam memeknya, kami tergeletak dalam posisi menyamping. Aku mulai bangkit, kulihat banyak sekali spermaku di memek Chintya yang meluber keluar memeknya.
"Enak banget beibh... kontol kamu keras banget... Aku suka banget..." katanya, ia pun terbaring lemas, menaruh kepalanya di atas tubuh Icha

Kulihat Vani mengangkangkan pahanya, dan memasukkan 2 jarinya ke dalam memeknya.

Aku beristirahat sejenak, kontolku masih lemas dari orgasme tadi. 10 menit aku beristirahat sambil kupejamkan mataku. Kulihat Vani sedang mengocok-ngocok memeknya dengan jarinya, aku langsung menghampirinya, dan mencumbuinya, aku mulai dari bibir, leher, lalu aku menyusu di dadanya, dadanya sangat besar, berukuran sekitar 36B, karena tubuhnya termasuk besar. Lalu aku menjilati memeknya, dan mengocok-ngocok memeknya dengan jariku, Vani mengalami orgasmenya.

"Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhh................ Ennnnaaakkkkkk......."

Kudiamkan jariku di dalam memeknya sesaat, lalu kukeluarkan.

"Kamu mau ngentot, sayang?" tanyaku
"Mau banget, sayang, ayo dong, cepetan...! Masukin...!"

Kini aku berada di antara kedua pahanya, mengangkat kedua kakinya ke atas bahuku, lalu mencoba memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah basah dan merekah merah.

Masuklah kontolku ke dalam memeknya.

"Oooohhh... Aaaahhhh... Eeennnaaakkkk..." Erangnya saat aku menggoyang kontolku

Semakin cepat aku menggoyang kontolku. Kali ini rasanya kontolku lebih tahan dari pada tadi, mungkin karena sudah dikeluarin sekali pikirku, lama dalam posisi seperti ini, aku meminta Vani untuk tidur menyamping, tanpa mengeluarkan kontolku dari dalam memeknya, aku memutar posisinya miring ke kiri, dengan posisi ini aku masih menggoyang pinggulku dengan kencang. Tanganku dalam posisi meremas-remas pantat dan dadanya yang merah bekas cupang, pantatnya merah karena kutampar-tampar.

Kulihat Icha dan Chintya mulai bangun, mereka tiduran sambil menonton permainan aku dan Vani.

Sambil aku ngentot dengan Vani, Icha menghampiriku dan menciumiku, sepertinya dia mau lagi, semakin kencang aku menggoyangkan pinggulku, lalu kuberhenti sebentar, aku memutar tubuh Vani ke posisi doggie, karena aku suka sekali posisi ini, dalam posisi ini aku meremas-remas dada Vani, semakin Vani mendesah dan berteriak, sementara sambil menggoyang aku berciuman dengan Icha, semakin kukencangkan goyanganku dan akhirnya Vani mengalami orgasmenya.

Langsung kulepas kontolku dari memek Vani, aku langsung bergerak menuju Icha yang sudah telentang membuka pahanya, aku memasukkan kontolku ke dalam vaginanya.

Aku menggoyang tubuh Icha sambil menindihnya, kami berciuman, kami berdua bertahan lama dalam posisi ini.

"Mon... Mau keluar nih aku... Aaaahhh.... Enak banget..."
"Aku juga kak..."

Wajah Chintya dan Vani berada di atas perut dan dada Icha, seperti menungguku untuk orgasme.

Akhirnya aku cabut kontolku keluar memeknya, dan keluarlah cipratan orgasme Icha, sangat deras. Lalu aku menembakkan spermaku ke wajah Chintya dan Vani, Chintya langsung menghisap kontolku sampai lemas.
Akhirnya kami bertiga tergeletak lemas di atas ranjang, di depanku ada Icha, di kiriku ada Chintya, dan di dadaku terbaring tubuh Vani.

"Thanx banget, Mon. Aku suka banget kontol kamu, lain kali kita bisa main lagi kan?" kata Icha
"Iya, Mon. Kita suka banget kontol kamu, walaupun ga terlalu gede, tapi kamu bisa main lama" puji Vani
"Kapan bisa main lagi, Mon?" tanya Chintya
"Kapan aja aku bisa kok main sama kalian, kalo mau juga di mana aja aku lakuin, di sekolahan juga jadi!"
"Bener nih? Gimana kalo besok kita main lagi di sekolahan?" kata Icha
"Ah gila ah... Aku ga mau" tolak Chintya
"Boleh... Asalkan pas udah sepi..."
"Ga enak dong kalo sepi, ga seru..." Kata Icha lagi
"Ah, aku tetep ga mau..." Kata Chintya, Chintya mulai memejamkan matanya dan sepertinya dia kelelahan dan tidur.
"Terserah kalian semualah... Yang penting kalo lagi pengen, hubungi aja aku... Hahaha..."

Itulah kisahku bersama 3 gadis hot sekolahku, lain kali akan kuceritakan pengalamanku bersama mereka lagi saat ada pertandingan futsal di sekolah...
__________________
• TAMAT •